Seberapa sering spons cuci piring harus didesinfeksi? Seorang insinyur menjelaskan seberapa sering hal ini harus dilakukan untuk mencegah penumpukan bakteri

Seorang ahli menjelaskan mengapa benda ini bisa menjadi salah satu permukaan paling kotor di dapur.

Spons cuci piring adalah salah satu benda yang paling sering digunakan di dapur, tetapi juga salah satu yang paling rentan terhadap penumpukan bakteri karena terus-menerus bersentuhan dengan sisa makanan, lemak, dan kelembapan.

Menurut insinyur pangan, menjaga kebersihannya sangat penting untuk mencegah kontaminasi silang dan bau tidak sedap.

Untuk membunuh bakteri, basahi spons dan masukkan ke dalam microwave selama 2 menit.

Dalam bidang teknologi pangan, pembersihan dapur dimulai dari benda-benda terkecil. Sebelum mencuci peralatan makan apa pun, ahli ini menekankan pentingnya memiliki spons yang higienis. Berdasarkan prinsip ini, ia membagikan beberapa rekomendasi tentang desinfeksi, penggunaan yang benar, dan penggantian secara teratur.

Ahli ini menunjukkan bahwa spons harus didisinfeksi setidaknya “sekali seminggu”. Praktik ini mencegah penumpukan kelembapan dan sisa-sisa organik yang menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan mikroorganisme.

Dia juga tidak merekomendasikan untuk membiarkan spons dalam larutan sabun, yang merupakan praktik umum yang, menurutnya, mendorong pertumbuhan bakteri.

Untuk desinfeksi yang efektif, ahli ini menyarankan tiga metode.

  • Pertama, masukkan spons basah ke dalam microwave selama satu atau dua menit, asalkan spons tersebut tidak mengandung unsur logam.
  • Kedua, rebus spons selama lima menit — ini adalah alternatif yang berguna jika Anda tidak memiliki microwave.
  • Pilihan ketiga — oleskan larutan disinfektan sesuai dengan petunjuk penggunaan produk.

Setelah salah satu dari proses ini, serta setelah setiap penggunaan, insinyur merekomendasikan untuk menyimpan spons di tempat yang kering dan bebas dari sisa-sisa kotoran.

Metode-metode ini dijelaskan oleh insinyur pangan dalam panduan praktis tentang kebersihan di dapur.

Mengenai penggantian peralatan, ahli menyarankan untuk menggantinya “setiap dua hingga empat minggu”, tergantung pada penggunaan dan bahannya. Namun, jika spons mengeluarkan bau, rusak, atau terdapat sisa-sisa yang tidak dapat dihilangkan, ia menyarankan untuk menggantinya lebih awal.

Dalam rekomendasi umum, ahli juga membahas urutan yang benar dalam mencuci piring untuk menghindari transfer lemak yang tidak perlu.

Panduan ini menyarankan untuk memulai dengan gelas, kemudian beralih ke peralatan makan, lalu piring, dan terakhir panci dan wajan. Peralatan makan yang bersentuhan dengan daging mentah, seperti talenan atau pisau, disarankan untuk dicuci terakhir untuk mengurangi risiko kontaminasi silang.

Rekomendasi ahli ini menekankan pentingnya menjaga kebersihan peralatan makan untuk memastikan kebersihan dan keamanan di dapur, serta untuk mengurangi jumlah bakteri yang terkait dengan penggunaan atau perawatan spons yang tidak tepat.