Sebuah kapal berusia 500 tahun muncul di ‘wilayah terlarang’ dan mengungkap 2.000 koin emas dari Spanyol dan Portugal

‘Bom Jesus’ adalah kapal layar Portugis yang berlayar dari Lisbon pada 7 Maret 1533 menuju India dan hilang setelah badai di lepas pantai Namibia.

Sejarah ditulis saat diceritakan, dan ditulis ulang saat dipelajari. Lima abad setelah menghilang dalam perjalanannya menuju India, ‘Bom Jesus’, sebuah kapal layar Portugis dari abad ke-16, ditemukan di gurun Namibia dengan muatan emas, tembaga, dan gading yang menulis ulang sejarah navigasi dan perdagangan global.

Bom Jesus berangkat dari Lisbon pada 7 Maret 1533, di tengah Era Penjelajahan, dengan tujuan India. Kapal ini adalah kapal layar, salah satu kapal terkuat pada masa itu, yang dirancang untuk mengangkut rempah-rempah, logam, dan barang-barang berharga. Namun, badai mengalihkannya ke perairan berbahaya di Atlantik selatan, di mana kapal ini hilang tanpa jejak.

Selama berabad-abad, hilangnya kapal ini menjadi misteri. Pada tahun 2008, para penambang yang bekerja di Costa de los Esqueletos, sebuah wilayah terpencil di Namibia yang terkenal dengan kecelakaan kapal dan arus yang mematikan, menemukan sisa-sisa kapal tersebut. Di antaranya, lebih dari 2.000 koin emas yang dicetak di Spanyol dan Portugal, batangan tembaga untuk perdagangan Asia, gading Afrika, dan benda-benda yang mengungkapkan jaringan ekonomi yang kompleks pada abad ke-16.

Sungai Skeleton Coast yang terkenal dan ditakuti adalah jalur yang tidak ramah sepanjang lebih dari 500 kilometer di pesisir utara Namibia, terkenal dengan bukit pasir yang menyatu dengan laut dan sisa-sisa kapal dan paus yang tergeletak di pantainya. Tempat ini, yang dilanda kabut tebal dan arus mematikan, secara historis telah menjadi kuburan bagi para pelaut: kombinasi air dingin, badai mendadak, dan kurangnya sumber daya membuat setiap kecelakaan kapal menjadi hukuman mati.

Penemuan ini tidak hanya menegaskan pentingnya rute maritim antara Eropa, Afrika, dan Asia, tetapi juga menawarkan jendela unik ke globalisasi awal, yang ditandai oleh risiko ekstrem, ambisi imperial, dan pencarian kekayaan yang mendorong ekspansi Eropa.